Sejarah 6 Kerajaan Bercorak Hindu di Indonesia

Sejarah 6 Kerajaan Bercorak Hindu di Indonesia - Sudah sejak jaman dahulu kala jika agama Hindu merupakan salah satu agama yang dibawa oleh orang India lalu dikembangkan di Indonesia. Perkembangannya yang cukup pesat membuat banyak peninggalannya seperti kerjaan yang bercorak Hindu. 

Sejarah 6 Kerajaan Bercorak Hindu di Indonesia
Sejarah 6 Kerajaan Bercorak Hindu di Indonesia

Indonesia sendiri adalah wilayah dengan jalur pelayaran yang terbilang sangat strategis. Alhasil membuatnya menjadi tempat yang banyak disinggahi oleh berbagai pedagang dunia. 

Diperkirakan, agama Hindu ini dibawa oleh pedagang India dan China ke Indonesia pada awal abad ke-2. Masuknya ajaran Hindu merupakan langkah awal berdirinya beberapa kerajaan.

Dan berikut beberapa kerajaan bercorak Hindu yang berada di Indonesia. 

1. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur, yang merupakan salah satu kerajaan tertua dan sudah berdiri pada abad ke-5 Masehi. Informasi dari kerajaan Kutai ini diperoleh dari tujuh batu yang bertulis atau prasasti yang disebut Yupa.

Yupa sendiri ditulis dengan menggunakan bahasa Sansekerta dan juga huruf Pallawa dari India.

Dari salah satu Yupa itu, diketahui jika yang mendirikan kerajaan Kutai adalah raja Kudungga. Dan kemudian kekuasaannya dilanjutkan oleh raja Aswawarman yang dikenal dengan cakap serta kuat pada zamannya. Kemudian, kekuasaannya diambil alih oleh raja Mulawarman.

2. Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara ini mulai berkembang antara 400-500 Masehi, kerajaan Tarumanegara terletak di Bogor, Jawa Barat.

Berita seputar kerajaan Tarumanegara dapat diketahui dari tujuh prasasti, yakni prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Muara Cianten, Tugu, Pasir Awi, dan Munjul.

Menurut dari prasasti Ciaruteun, kerajaan Tarumanegara dipimpin oleh Purnawarman sebagai raja ke-3 dan sekaligus terbesar sepanjang sejarahnya.

Guna memajukan pertanian dan perdagangan, raja Purnawarman telah membangun terusan air di Sungai Gomati yang panjangnya mencapai 12 kilometer yang selesai dalam kurun waktu 21 hari.

Berkat adanya sungai tersebut, pertanian pada masa kerajaan Tarumanegara dikenal semakin maju.

Menurut sejarah, kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaannya pada masa raja Mulawarman. Hal itu dapat dibuktikan dari raja Mulawarman yang mengadakan upacara korban emas dan memberikan hadiah 20.000 sapi bagi golongan Brahmana.

3. Kerajaan Kediri

Sumber sejarah dari kerajaan Kediri ini bisa diketahui dari berita dan juga dari prasasti Cina, diantaranya seperti prasasti Padlegan, Hantang, Jaring, dan juga Kemulan.

Raja yang berkuasa di kerajaan Kediri secara berturut-turut adalah Jayawarsa, Jayabaya, Sarweswara, Aryaswara, Ganara, Kameswara, dan Kertajaya.

Di antara nama-nama raja tadi, nama raja yang paling terkenal ialah raja Jayabaya karena pada masa pemerintahannya, kerajaan Jenggala dan Kediri berhasil untuk disatukan.

Perdagangan di masa kerajaan kediri berjalan cukup bagus, yakni dengan barang-barang seperti emas, perak, kayu cendana, dan pinang.

4. Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari merupakan lanjutan dari kerajaan Kediri. Kerajaan singasari dipimpin oleh Ken Arok yang mana pada perjalanannya, kerajaan ini dipenuhi dengan berebutnya kekuasaan antar keluarga raja, pembunuhan, hingga balas dendam. 

Sebelum menjadi raja Singasari, dulunya Ken Arok menjabat sebagai Bupati Tumapel yang menggantikan Tunggul Ametung yang telah ia bunuh. Selama menjabat jadi bupati, Ken Arok ingin melepaskan diri dari Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Kertajaya. 

Keinginannya pun berhasil setelah Ken Arok menyerang kerajaan Kediri dan berhasil memenangkan pertempuran. 

Setelah memastikan dirinya sebagai Raja Singasari, Ken Arok kemudian mendirikan dinasti baru yakni Dinasti Rajasa atau Dinasti Girindra. 

Kemudian, pengganti Ken Arok selanjutnya ialah Anusapati, Panji Tohjaya, Wisnu Wardana, dan Kertanegara. Anusapati dan Tohjaya adalah anak dari Ken Arok yang mendapatkan kekuasaan setelah membunuh ayah dan saudaranya sendiri.

Meski tak menemukan sumber secara jelas, diperkirakan jika perekonomian Kerajaan Singasari bergantung pada pertanian dan juga perdagangan.

Setelah sekian lama berkuasa, Kerajaan Singasari hancur akibat diserang Kerajaan Mongol dan pasukan Jayakatwang. Serangan bangsa Mongol ini dipicu oleh penghinaan Kertajaya kepada Meng-Chi sebagai utusan Kubilai Khan di tahun 1289.

5. Kerajaan Sunda Pajajaran

Sejarah kerajaan Sunda Pajajaran berdasarkan cerita dari Parahyangan, Kerajaan Sunda Pajajaran merupakan lanjutan dari Kerajaan Tarumanegara yang runtuh pada abad ke-7.

Pusat kerajaan ini berpindah-pindah ke beberapa tempat, mulai dari Galuh yang dipindahkan ke Pakuan Pajajaran, lalu dipindah lagi ke kawasan Kawali (Ciamis).

Beberapa Raja kerajaan Sunda Pajajaran diantaranya adalah Sri Jayabhupati, Rahyang Dewa Niskala, Sri Baduga Maharaja, Prabu Niskala Wastu Kancana, dan masih banyak lagi lainnya.

Mengutip dari catatan bangsa Portugal, Kerajaan Sunda lebih dikenal pada sektor perdagangannya misal seperti lada, beras, sayuran, sapi, kambing, babi, tuak, dan juga buah-buahan.

Kerajaan ini mengalami kemunduran perlahan karena raja yang berkuasa saat itu tidak menjalankan tugasnya dengan benar. Banyak penguasa yang melanggar pedoman hidup orang Sunda, alhasil runtuhnya kerajaan pajajaran terjadi pada ke-16 yang kala itu di bawah kepemimpinan Nusiya Mulya.

5. Kerajaan Majapahit

Raja pertama kerajaan Majapahit dipimpin oleh Raden Wijaya. Tidak berbeda jauh dengan kerajaan Singasari, kehidupan di kerajaan majapahit penuh dengan drama politik, penghianatan, serta pemberontakan. 

Di tahun 1331, Gajah Masa sukses memusnahkan pemberontakan lalu diangkat menjadi patih mangkubumi atas jasanya. Kemudian, ia meluncurkan Sumpah Palapa di hadapan raja dan pembesar Majapahit, bahwa ia tak akan amukti palapa sebelum menaklukkan seluruh nusantara.

Kerajaan majapahit mengalami masa kejayaan ketika dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk. Tapi, itipun tak berlangsung lama, kemudian mengalami kemunduran sejak meninggalnya Gajah Mada pada tahun 1364.

Perekonomian Majapahit sendiri berfokus bidang pertanian beras, kelapa, lada, pala, dan cengkeh yang juga dikonsumsi sendiri dan juga diperdagangkan.

Pada masa ini, beberapa karya sastra juga ikut berkembang pesat. Seperti adanya Negarakertagama karangan Mpu Prapanca, Sutasoma dan Arjunawiwaha karya Mpu Tantular, dan lain sebagainya.

Dan, itulah beberapa kerajaan bercorak Hindu yang berada di Indonesia.